Sunday, June 23, 2013

Praktikum APBO( Analisis Prencangan Berorientasi Objek)

  1. Tujuan UML
    • Menyediakan bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk pengembengan sistem.
    • Mendukung spesifikasi independen bahasa pemrograman dan proses pengembangan tertentu.
    • mendukung konsep-konsep pengembangan level lebih tinggi mis : framework, komponen dan pattern.
  1. Keunggulan  Metode Berorientasi Obyek
  • Dibandingkan dengan metode SSAD, OOAD lebih mudah digunakan dalam pembangunan system
  • Dibandingkan dengan SSAD, waktu pengembangan, level organisasi, ketangguhan dan penggunaan kembali (re-use) kode program lebih tinggi dibandingkan dengan metode OOAD
  • Tidak ada pemisahan antara fase desain dan analisi, sehingga meningkatkan komunikasi antara user dan developer dari awal hingga akhir pembangunan system
  • Analis dan programmer tidak dibatasi dengan batasan implementasi system. 
  •  Relasi obyek dengan entitas (thing) umumnya dapat di-mapping dengan baik seperti kondisi pada dunia nyata dan keterkaitan dalam system. Hal ini memudahkan dalam memahami desainMemungkinkan adanya perubahan dan kepercayaan diri yang tinggi terhadap kebenaran software yang membantu untuk mengurangi resiko pada pembangunan system yang kompleks
Keunggulan dan Kekurangan Metode Terstruktur
  • Milestone diperlihatkan dengan jelas yang memudahkan dalam manajemen proyek
  • SSAD merupakan pendekatan visul, ini membuat metode ini mudah dimengerti oleh pengguna atau programme
  • Penggunaan analisis grafis dan tool seperti DFD menjadikan SSAD bagus untuk digunakan
  • SSAD merupakan metode yang diketahui secara umum pada berbagai industri 
  • SSAD sudah diterapkan begitu lama sehingga metode ini sudah matang dan layak untuk digunakan
  • SSAD memungkinkan untuk melakukan validasi antara berbagai kebutuha
  • SSAD relative simple dan mudah dimengerti

  1. Tahap Pengembangan Perangkat Lunak
Tahap pengembangan sistem perangkat lunak didalam UML meliputi: Analisis Kebutuhan (Requirement Analysis), Analisis Sistem (Analysis), Desain (Design), Implementasi ( Implementation) dan Testing.
  1. Analisis Kebutuhan: UML menggunakan Use cases untuk menangkap kebutuhan customer/user. Melalui Use cases aktor luar yang berinteraksi dengan sistem dimodelkan bersama dengan fungsi-fungsi yang mereka perlukan dari sistem (use cases). Aktor dan use cases dihubungkan dengan suatu relasi (relationship). Actor dan use cases ditampilkan dalam bentuk diagram beserta dokumentasinya pada view diagram Use case. Dokumentasi use cases dalam bentuk text diberikan secara terpisah (file) untuk memperjelas use cases.
  1. Analisis sistem: Fase analisis konsen dengan abstraksi primer (kelas dan objek) dan mekanisme yang muncul dalam problem domain. Kelas-kelas diidentifikasi bersama dengan relasinya satu sama lain, dan ditampilkan pada diagram kelas. Kolaborasi antar kelas untuk mengerjakan use case juga dijelaskan melalui model dinamik UML. Pada fase analisis ini hanya kelas-kelas dalam problem domain yang dimodelkan, bukan kelaskelas implementasi teknik.
  1. Desain: Pada tahap desain hasil analisis didetailkan untuk solusi teknik. Kelas-kelas baru ditambahkan untuk menyediakan infrastruktur teknik: user interface, penanganan database untuk menyimpan objek kedalam database, komunikasi dengan sistem lain, interfacing dengan peralatan dalam sistem ditambahkan.
  1. Implementasi/programming: Pada tahap programming kelas-kelas yang dibentuk pada tahap desain dikonversi menjadi code sesungguhnya dalam bahasa pemrograman objek-oriented melalui proses generate. Hasil generate berupa skeleton dari program. Selanjutnya menjadi tugas programmer untuk menyelesaikan program hasil generate. Editing yang dilakukan oleh programmer tidak akan di dihapus (ditimpa) saat model di generate ulang.Testing: Testing terhadap sistem software biasanya berupa tes unit, tes integrasi, tes sistem, dan tes acceptance.
  1. Tes unit adalah tes terhadap kelas individual atau terhadap sekelompok kelas, biasanya dilakukan oleh programmer. Tes integrasi mengintegrasikan komponen dan kelaskelas dalam rangka verifikasi. Tes sistem memandang sistem sebagai kotak hitam (black box) dalam rangka validasi bahwa sistem berfungsi sesuai dengan harapan end user. Tes acceptance dilakukan oleh customer untuk verifikasi bahwa sistem sesuai dengan kebutuhan, sama seperti tes sistem. Test unit menggunakan diagram kelas dan spesifikasi kelas, test integrasi menggunakan diagram komponen dan diagram kolaborasi, dan tes sistem menggunakan diagram use-case untuk melakukan validasi.
download file lengkapnya disini