Mulai nanti malam, ada baiknya membiasakan diri untuk mematikan lampu
kamar saat tidur. Selain boros energi, lampu yang menyala sepanjang
malam juga berhubungan dengan risiko obesitas dan kelebihan berat badan.
Sebuah penelitian yang dilakukan Institute of Cancer Research di London menunjukkan bahwa perempuan cenderung memiliki lingkar pinggang yang lebih besar jika tidur dengan lampu terang benderang. Kesimpulan itu ditarik setelah para ilmuwan meneliti 113.000 orang.
"Dalam kelompok besar ini, ada kaitan antara paparan cahaya di malam hari dengan kelebihan berat badan dan obesitas," kata salah seorang peneliti, Prof Anthony Swerdlow seperti dikutip dari BBC News, Jumat (30/5/2014).
Tidak diketahui pasti mengapa kedua hal tersebut saling berhubungan. Salah satu teori yang kemungkinan bisa menjelaskan adalah tentang jam biologis. Dikatakan, siklus gelap-terang sepanjang hari bisa mempengaruhi ritme berbagai sistem organ di dalam tubuh.
Pada siang hari saat paparan cahaya sedang tinggi-tingginya, beberapa sistem organ lebih aktif bekerja dibandingkan pada malam hari saat paparan cahaya lebih sedikit. Perbedaan ini dipicu oleh aktivitas hormon melatonin yang sensitif terhadap cahaya.
Namun demikian, penelitian yang dipublikasikan di American Journal of Epidemiology tersebut menyebut terlalu dini untuk menyarankan agar lampu selalu dimatikan. Bahkan penelitinya sendiri mengatakan belum ada cukup bukti untuk menyimpulkan demikian.
"Mungkin ada penjelasan lain soal keterkaitan ini, tapi temuan tersebut cukup menarik untuk dibuat dengan penelitian ilmiah lebih lanjut," kata Prof Swerdlow
Sebuah penelitian yang dilakukan Institute of Cancer Research di London menunjukkan bahwa perempuan cenderung memiliki lingkar pinggang yang lebih besar jika tidur dengan lampu terang benderang. Kesimpulan itu ditarik setelah para ilmuwan meneliti 113.000 orang.
"Dalam kelompok besar ini, ada kaitan antara paparan cahaya di malam hari dengan kelebihan berat badan dan obesitas," kata salah seorang peneliti, Prof Anthony Swerdlow seperti dikutip dari BBC News, Jumat (30/5/2014).
Tidak diketahui pasti mengapa kedua hal tersebut saling berhubungan. Salah satu teori yang kemungkinan bisa menjelaskan adalah tentang jam biologis. Dikatakan, siklus gelap-terang sepanjang hari bisa mempengaruhi ritme berbagai sistem organ di dalam tubuh.
Pada siang hari saat paparan cahaya sedang tinggi-tingginya, beberapa sistem organ lebih aktif bekerja dibandingkan pada malam hari saat paparan cahaya lebih sedikit. Perbedaan ini dipicu oleh aktivitas hormon melatonin yang sensitif terhadap cahaya.
Namun demikian, penelitian yang dipublikasikan di American Journal of Epidemiology tersebut menyebut terlalu dini untuk menyarankan agar lampu selalu dimatikan. Bahkan penelitinya sendiri mengatakan belum ada cukup bukti untuk menyimpulkan demikian.
"Mungkin ada penjelasan lain soal keterkaitan ini, tapi temuan tersebut cukup menarik untuk dibuat dengan penelitian ilmiah lebih lanjut," kata Prof Swerdlow
