BlackBerry masih jadi sorotan. Raksasa smartphone asal Kanada ini
terus-menerus dihantam berita miring di berbagai media dunia lantaran
pangsa pasarnya terus tergerus. Bahkan, menurut laporan terbaru Gartner,
BlackBerry untuk pertama kali setelah beberapa tahun terjungkal ke
posisi keempat setelah disalip Microsoft Windows Phone.
Entah sedang mengambil langkah strategis yang taktis atau karena panik lantaran ditinggal pelanggannya, BlackBerry pun mengirimkan pesan terbuka secara langsung kepada para pelanggan di Tanah Air. Mungkin beberapa dari Anda juga menerimanya.
"Yth. pelanggan, mitra dan fans kami yang baik
Anda tentu sudah membaca berita-berita utama tentang BlackBerry. Anda mungkin bertanya-tanya apa artinya ini bagi Anda sebagai salah satu dari puluhan juta pengguna yang mengandalkan BlackBerry setiap hari.
Ada satu pesan penting dari kami untuk Anda: Anda dapat terus mengandalkan BlackBerry," tulis BlackBerry melalui pesan, 18 Oktober 2013.
BlackBerry bardalih, saat ini perusahaan masih memiliki dana tunai yang cukup besar dan neracanya bebas dari utang. Saat ini, perusahaan sedang dalam tahap restrukturisasi dengan tujuan untuk mengurangi biaya operasional hingga 50 persen agar dapat menjalankan perusahaan dengan lebih efisien.
Sebagaimana diketahui, bulan September lalu, BlackBerry mengumumkan akan mem-PHK 4.500 karyawannya di dunia. 300 orang di antaranya sudah "ditendang" dari perusahaan sepekan lalu.
"Kami sadar saat ini adalah waktu yang menantang dan kami tidak meremehkan situasi atau mengabaikan tantangan yang sedang kami hadapi. Kami sedang melakukan perubahan yang perlu untuk memperkuat BlackBerry," terang BlackBerry.
"Klarifikasi"
Berbicara mengenai berbagai pemberitaan yang beredar selama ini, BlackBerry pun "meluruskan" beberapa hal. Tapi, BB tidak menjelaskan hal-hal apa saja yang dianggap "melenceng" karena segala berita berdasarkan fakta.
Pertama, BlackBerry mengaku telah jor-joran mengubah portofolio perangkatnya tahun ini dengan BlackBerry 10.
"Kami memiliki empat perangkat BlackBerry 10, dua dengan teknologi layar sentuh dan dua lainnya hybrid —layar sentuh dan keyboard QWERTY— semuanya memakai update ketiga dari platform baru kami," tulis BlackBerry.
Sayang, gayung tak bersambut. BlackBerry10 yang digembar-gemborkan nyatanya sulit mengembalikan kejayaan BlackBerry. Malah sebaliknya, brand Kanada itu terus tergelincir di pentas ponsel pintar dunia sampai dikangkangi Windows Phone.
Kedua, BlackBerry menyinggung soal keamanan, yang mana mengklaim bahwa pemerintah di seluruh dunia, perusahaan global dan bisnis yang tidak mengenal kompromi dalam hal keamanan telah memilih dan mempercayai BlackBerry.
"Keamanan adalah komitmen kami, dan industri mengakui bahwa BlackBerry adalah yang paling aman dalam hal perangkat, server, dan tentu saja, jaringan data global kami," papar BlackBerry.
"Satu yang terpenting, kami percaya pada Anda. Anda mempercayai BlackBerry untuk menyampaikan pesan yang paling penting, jadi beri kami kepercayaan ketika kami menyampaikan salah satu pesan kami: Anda dapat terus mengandalkan kami. Hormat kami, Tim BlackBerry," imbuhnya.
Setelah di konfirmasi apakah betul pesan terbuka itu benar-benar berasal dari pihak BlackBerry Indonesia. "Iya, betul. Pesan itu dari BlackBerry," ujar Yolanda Nainggolan, Public Relation Manager BlackBerry Indonesia melalui pesan instan. sumber
Entah sedang mengambil langkah strategis yang taktis atau karena panik lantaran ditinggal pelanggannya, BlackBerry pun mengirimkan pesan terbuka secara langsung kepada para pelanggan di Tanah Air. Mungkin beberapa dari Anda juga menerimanya.
"Yth. pelanggan, mitra dan fans kami yang baik
Anda tentu sudah membaca berita-berita utama tentang BlackBerry. Anda mungkin bertanya-tanya apa artinya ini bagi Anda sebagai salah satu dari puluhan juta pengguna yang mengandalkan BlackBerry setiap hari.
Ada satu pesan penting dari kami untuk Anda: Anda dapat terus mengandalkan BlackBerry," tulis BlackBerry melalui pesan, 18 Oktober 2013.
BlackBerry bardalih, saat ini perusahaan masih memiliki dana tunai yang cukup besar dan neracanya bebas dari utang. Saat ini, perusahaan sedang dalam tahap restrukturisasi dengan tujuan untuk mengurangi biaya operasional hingga 50 persen agar dapat menjalankan perusahaan dengan lebih efisien.
Sebagaimana diketahui, bulan September lalu, BlackBerry mengumumkan akan mem-PHK 4.500 karyawannya di dunia. 300 orang di antaranya sudah "ditendang" dari perusahaan sepekan lalu.
"Kami sadar saat ini adalah waktu yang menantang dan kami tidak meremehkan situasi atau mengabaikan tantangan yang sedang kami hadapi. Kami sedang melakukan perubahan yang perlu untuk memperkuat BlackBerry," terang BlackBerry.
"Klarifikasi"
Berbicara mengenai berbagai pemberitaan yang beredar selama ini, BlackBerry pun "meluruskan" beberapa hal. Tapi, BB tidak menjelaskan hal-hal apa saja yang dianggap "melenceng" karena segala berita berdasarkan fakta.
Pertama, BlackBerry mengaku telah jor-joran mengubah portofolio perangkatnya tahun ini dengan BlackBerry 10.
"Kami memiliki empat perangkat BlackBerry 10, dua dengan teknologi layar sentuh dan dua lainnya hybrid —layar sentuh dan keyboard QWERTY— semuanya memakai update ketiga dari platform baru kami," tulis BlackBerry.
Sayang, gayung tak bersambut. BlackBerry10 yang digembar-gemborkan nyatanya sulit mengembalikan kejayaan BlackBerry. Malah sebaliknya, brand Kanada itu terus tergelincir di pentas ponsel pintar dunia sampai dikangkangi Windows Phone.
Kedua, BlackBerry menyinggung soal keamanan, yang mana mengklaim bahwa pemerintah di seluruh dunia, perusahaan global dan bisnis yang tidak mengenal kompromi dalam hal keamanan telah memilih dan mempercayai BlackBerry.
"Keamanan adalah komitmen kami, dan industri mengakui bahwa BlackBerry adalah yang paling aman dalam hal perangkat, server, dan tentu saja, jaringan data global kami," papar BlackBerry.
"Satu yang terpenting, kami percaya pada Anda. Anda mempercayai BlackBerry untuk menyampaikan pesan yang paling penting, jadi beri kami kepercayaan ketika kami menyampaikan salah satu pesan kami: Anda dapat terus mengandalkan kami. Hormat kami, Tim BlackBerry," imbuhnya.
Setelah di konfirmasi apakah betul pesan terbuka itu benar-benar berasal dari pihak BlackBerry Indonesia. "Iya, betul. Pesan itu dari BlackBerry," ujar Yolanda Nainggolan, Public Relation Manager BlackBerry Indonesia melalui pesan instan. sumber
