Musim hujan telah tiba dan BMKG memprediksi puncak curah hujan masih
akan terjadi hingga Januari 2014 mendatang. Atap bocor, dinding rembes,
atau banjir tentu merupakan hal yang paling ditakuti saat musim
penghujan seperti saat ini.
Apakah Anda telah mempersiapkan rumah Anda untuk menghadapinya? Agar terhindar dari kejadian tersebut, ada delapan langkah yang dapat Anda lakukan:
Atap
Periksa atap rumah Anda dua kali setahun. Hal ini jauh lebih murah dibanding memperbaiki rumah yang kebocoran.
Carilah retak di sepanjang bubungan atap, demikian pula talang bagian bawah jurai atap. Pastikan tak ada lubang atau karat pada talang—bila terbuat dari logam.
Pastikan tak ada genting yang pecah, lapuk, atau tak terpasang sempurna. Jika terjadi, segera ganti atau betulkan.
Saluran Air
Lihatlah saluran pembuangan rumah Anda untuk memastikan bahwa air hujan dapat mengalir dan tak kembali ke rumah Anda. Lihatlah, apakah ada banyak butiran kecil tanah liat mengumpulkan di sana. Butiran tanah liat di selokan adalah tanda bahwa atap mulai lapuk.
Langit-langit
Periksa langit-langit untuk memastikan tidak ada tanda-tanda kebocoran. Hindari terjadinya tetesan air, munculnya jamur atau perubahan warna dinding dan langit-langit.
Pintu dan Jendela
Pastikan keduanya dapat menutup dengan rapat. Jika tidak, melakukan perbaikan sebagaimana diperlukan.
Cabang Pohon
Pastikan tak ada dahan dan cabang mati di pohon sekitar rumah Anda. Hal ini akan mengurangi risiko rumah Anda tertimpa cabang pohon saat terjadi hujan badai.
Bagian Rumah yang Rendah
Perhatikan bagian-bagian tertentu yang dapat dimasuki air, seperti bagian bawah pintu, garasi, atau bagian basement. Anda mungkin perlu menggunakan sejenis bahan dengan daya serap tinggi untuk menjaga daerah tersebut—yang biasa disebut ‘hurricane sock’.
Karung Pasir
Untuk rumah di daerah yang rendah dan rawan banjir, tak ada salahnya memproteksi bagian terendah rumah dengan tumpukan karung pasir.
Furnitur dan Alat Elektronik
Jika rumah rawan banjir, segera pindahkan furnitur dan peralatan elektronik ke lantai atas atau tempat yang lebih tinggi.
Apakah Anda telah mempersiapkan rumah Anda untuk menghadapinya? Agar terhindar dari kejadian tersebut, ada delapan langkah yang dapat Anda lakukan:
Atap
Periksa atap rumah Anda dua kali setahun. Hal ini jauh lebih murah dibanding memperbaiki rumah yang kebocoran.
Carilah retak di sepanjang bubungan atap, demikian pula talang bagian bawah jurai atap. Pastikan tak ada lubang atau karat pada talang—bila terbuat dari logam.
Pastikan tak ada genting yang pecah, lapuk, atau tak terpasang sempurna. Jika terjadi, segera ganti atau betulkan.
Saluran Air
Lihatlah saluran pembuangan rumah Anda untuk memastikan bahwa air hujan dapat mengalir dan tak kembali ke rumah Anda. Lihatlah, apakah ada banyak butiran kecil tanah liat mengumpulkan di sana. Butiran tanah liat di selokan adalah tanda bahwa atap mulai lapuk.
Langit-langit
Periksa langit-langit untuk memastikan tidak ada tanda-tanda kebocoran. Hindari terjadinya tetesan air, munculnya jamur atau perubahan warna dinding dan langit-langit.
Pintu dan Jendela
Pastikan keduanya dapat menutup dengan rapat. Jika tidak, melakukan perbaikan sebagaimana diperlukan.
Cabang Pohon
Pastikan tak ada dahan dan cabang mati di pohon sekitar rumah Anda. Hal ini akan mengurangi risiko rumah Anda tertimpa cabang pohon saat terjadi hujan badai.
Bagian Rumah yang Rendah
Perhatikan bagian-bagian tertentu yang dapat dimasuki air, seperti bagian bawah pintu, garasi, atau bagian basement. Anda mungkin perlu menggunakan sejenis bahan dengan daya serap tinggi untuk menjaga daerah tersebut—yang biasa disebut ‘hurricane sock’.
Karung Pasir
Untuk rumah di daerah yang rendah dan rawan banjir, tak ada salahnya memproteksi bagian terendah rumah dengan tumpukan karung pasir.
Furnitur dan Alat Elektronik
Jika rumah rawan banjir, segera pindahkan furnitur dan peralatan elektronik ke lantai atas atau tempat yang lebih tinggi.
Sumber : http://forum.viva.co.id